PARBOABOA, Cibubur - Satu unit pesawat milik TNI AU jenis Sky Ranger 912 Federasi Aero Sport Indonesia jatuh pada Minggu (30/1) sekitar pukul 08.00 WIB. Dikabarkan jika pesawat tersebut terbang dari Lapangan Terbang Olahraga Dirgantara (Laptera) Cibubur dengan membawa dua orang awak kapal. Namun nahas pesawat menabrak pohon pisang dan rusak parah.
Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono menyatakan bahwa pihaknya tidak turun tangan terkait kasus jatuhnya pesawat Sky Ranger di lokasi perkemahan Cibubur ini karena registrasinya adalah milik TNI AU.
"KNKT tidak turun karena registrasinya bukan sipil," kata Soerjanto, dikutip dari Antara, Senin (31/1).
Terpisah Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengatakan jika kecelakaan pesawat saat menjalani latihan di Laptera Cibubur, bukan pertama kalinya terjadi. Dalam kurun waktu dua belas bulan terakhir sudah ada dua kecelakaan lainnya yang terjadi di Laptera Cibubur, yang pertama menimpa pesawat trike yang terjatuh di ujung landasan. Kemudian helikopter Robinson yang jatuh di Danau Cibubur.
Budi mengatakan jika sampai saat ini KNKT belum memberikan keterangan resmi mengenai penyebab kecelakaan helikopter di Danau Cibubur tersebut. Sehingga Budi menekankan jika KNKT harus mengumumkan hasil penyelidikan tersebut kepada masyarakat, agar kasus yang sama tidak terjadi kembali.
"Pengelola Laptera dan KNKT perlu memberi penjelasan ke masyarakat soal musibah ini," ucap dia.
Terlebih lagi wilayah sekitar Laptera Cibubur dikelilingi oleh rumah-rumah penduduk, pom bensin, mall, jalan tol Jagorawi, dan fasilitas publik lainnya, sehingga dikawatirkan jika kecelakaan kembali terjadi, dapat menimbulkan korban jiwa.
Kecelakaan pesawat memang musibah yang tidak dapat dihindari, namun standar keselamatan udara harus ditingkatkan, agar kecelakaan terlebih lagi pada pesawat komersial yang membawa penumpang tidak kembali lagi terjadi.