Parboaboa, Jakarta – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero mengumumkan pembatalan rencana konversi kompor menggunkan gas LPG ke kompor listrik. Hal ini dilakukan guna menjaga kenyamanan masyarakat ditengah pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung saat ini, setelah pandemi Covid-19.
“PLN memutuskan program pengalihan ke kompor listrik dibatalkan. PLN hadir untuk memberikan kenyamanan di tengah masyarakat melalui penyediaan listrik yang andal,” kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo melalui siaran pers, (27/9/2022) kemarin.
Selain itu, Darmawan juga menegaskan jika informasi yang beredar mengenai penghapusan listrik bertegangan 450 Volt Ampare (VA) dan dialihkan menjadi 900 VA, serta kenaikan tarif listrik tidak akan dilakukan hingga Desember 2022.
“Tidak ada kenaikan tarif listrik. Ini untuk menjaga peningkatan daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi,” kata Darmawan.
Dermawan juga menambahkan, PLN akan terus berkomitmen menjaga pasokan listrik nasional, dan mendukung pemerintah untuk melakukan pemulihan ekonomi nasional, serta menjaga daya beli dan produktivitas masyarakat.
Adapun, keputusan tersebut sudah lebih dahulu diumumkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tafsir lewat siaran pers Selasa kemarin.
Sebelumnya, negara membantu masyarakat yang masih belum dapat pasokan listrik dengan Penyertaan Modal Negara (PNM) untuk membangun listrik sebesar Rp40 triliun, khususnya di kawasan 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal) selama periode 2016-2021.
Selain itu, juga disalurkan bantuan sebesar Rp24,3 triliun secara untuk masyarakat upaya mengurangi beban ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Juga diberikan subsidi sebesar Rp243 triliun dan kompensasi sebesar Rp94 triliun agar masyarakat tetap memperoleh listrik dengan tarif terjangkau untuk menjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.