PARBOABOA, Tebing Tinggi - Beredar video amatir berdurasi 26 detik, seorang pria tewas mengenaskan usai dihajar massa karena diduga pelaku pencurian di rumah warga Jalan Bhayangkara, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi.
Lewat video amatir yang beredar, terlihat pria yang diduga maling ini dalam keadaan tanpa busana serta tangan diborgol, terus dipukuli hingga babak belur walau sudah minta ampun.
Menurut keterangan saksi di tempat kejadian perkara (TKP), Sumiati (63) mengatakan, kejadiannya Kamis (06/04/2023), pria tersebut bernama Abdul Rahim (27) warga Jalan Pramuka, Kota Tebing Tinggi.
"Dia pertama dihajar di Jalan Bhayangkara, lalu dibawa ke mari dalam kondisi sudah babak belur, karena saya lihat tangannya sudah diborgol, saya kira sudah aman akan dibawa ke kantor polisi, rupanya dihajar lagi sama mereka,” katanya kepada Parboaboa, Jumat (07/04/2023).
Sumiati menyebut, korban dihajar sekitar 10 orang.
“Saya tidak ada yang kenal dengan mereka. Orang-orang di sini juga tidak ada yang berani melerai mereka, karena takut diancam sama mereka,” sebutnya.
Ia menambahkan, usai dihajar hingga babak belur, dia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Tebing Tinggi, namun nyawanya sudah tidak tertolong.
"Walaupun dia salah karena mencuri, tapi jangan lah sampai segitunya kali dihajar sampai meninggal. Kan kasian keluarganya, apalagi saya dengar anaknya masih kecil-kecil,” tambahnya.
Terpisah, Istri korban, Sapitri Faujiah saat dikonfirmasi menyebut, dia mengetahui suaminya sudah dalam keadaan koma setelah di Rumah Sakit Bhayangkara.
“Saya dan keluarga tidak terima dan meminta kasus ini diusut tuntas,” ucapnya.
Sapitri mengatakan, diduga ada oknum polisi yang terlibat dalam penganiayaan tersebut.
“Sepertinya ada oknum polisi waktu kejadian itu, tapi dibiarkan saja sama oknum tersebut. Suami saya posisinya sudah diborgol dan tidak bisa apa-apa, tapi tetap dihajar oleh mereka. Sampai kemaluannya pun dinjak-injak sama mereka,” ujarnya.
Ia berharap kasus ini diungkap hingga tuntas, agar tak ada kejadian serupa yang main hakim sendiri lagi.
“Biar tidak ada korban seperti suami saya ini lagi,” pungkasnya.
Tim Parboaboa melakukan konfirmasi ke Humas Kepolisan Resor (Polres) Tebing Tinggi AKP Agus Arianto, namun hingga berita ini dinaikan belum menjawab pertanyaan yang diajukan terkait kasus ini.