PVMBG: Gunung Semeru Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 800 Meter

PVMBG melaporkan telah terjadi erupsi di Gunung Api Semeru, Jawa Timur setinggi 800 meter dari atas puncak gunung pada Selasa (14/02/2023) pukul 05.27 WIB. Warga diminta untuk waspada akan potensi awan panas, aliran lahar dan guguran lava. (Foto: PVMBG/magma.esdm.go.id)

PARBOABOA, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadi aktivitas vulkanik erupsi di Gunung Semeru, Jawa Timur yang berupa lontaran abu setinggi 800 meter di atas puncak gunung atau 4.476 meter di atas permukaan laut pada Selasa (14/02/2023).

Adapun erupsi terjadi pada pukul 05.27 WIB. dengan amplitudo maksimum 20 mm, dan durasi sementara lebih kurang 1 menit 41 detik serta kolom abu yang berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang sampai tebal ke arah utara.

“Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Selasa, 14 Februari 2023, pukul 05:27 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 800 m di atas puncak (± 4476 m di atas permukaan laut),” kata petugas Pos Pengamat Gunung Api Semeru, Gufron Alwi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/02/2023).

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 101 detik,” sambung Gufron.

Pihak PVMBG kemudian merekomendasikan masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dengan radius 13 kilometer dari puncak gunung. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan.

“Berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak,” tutur Hufron Alwi.

Kemudian, Gufron merekomendasikan warga agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

Masyarakat sekitar juga diimbau untuk mewaspadai akan adanya potensi awan panas guguran lava dan lahar di sepanjang aliran sungai serta anak sungai Besuk Kobokan.

“Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkasnya.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS