Serikat Petani Tolak Impor Beras, Kritik Kinerja Bulog dan Badan Pangan

Serikat Petani Tolak Impor Beras, Kritik Kinerja Bulog dan Badan Pangan (Foto: DetikFinance)

PARBOABOA, Jakarta - Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Hendry Saragih menolak rencana impor beras karena tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2022 tentang Pangan. Dalam pernyataan ini menanggapi bahwa kabar impor beras sebesar 500 ribu ton oleh Perusahaan Umum Bulog.

Hendry menerangkan sesuai dengan undang-undang pangan, impor beras tidak diizinkan apabila produksi dalam negeri masih cukup. Diketahui kecukupan stok itu sebelumnya telah disampaikan Kementerian Pertanian.

"Jadi ya tidak bisa impor beras. Bulog belum memenuhinya. Ini kekeliruan. Bulog harus andalkan beras yang ada di tengah-tengah masyarakat," ujar Henry.

Hendry juga menanggapi, bahwa saat ini petani sedang berkerja keras untuk meningkatkan produksi dan mempertahankan stok cadangan pangan. Hendry berharap Bapanas ketika petani panen raya kemarin seharusnya memperbanyak gudang penyimpanan bukan saat panen kecil seperti sekarang ini.

Berbeda dengan Klaim Kementerian Pertanian, bahwa Bulog sebelumnya mengatakan cadangan beras di dalam negeri tidak memenuhi target pemerintah, yakni 1,2 ton. Padahal stok beras yang dihitung perusahaan adalah cadangan pangan yang ada di pemerintah pusat, belum termasuk stok yang ada di pemerintah daerah, provinsi, kabupaten maupun kota.

 Hendri juga menjelaskan, perhitungan Bulog tidak sesuai dengan kondisi di lapangan. Karena saat ini beras masih tersedia di pemerintah daerah dan di tengah masyarakat. Oleh sebab itu, dia tidak sepakat, jika Bulog mengimpor beras dengan berdalih pasokan dalam negeri minim.

Sebagai informasi, Perum Bulog membuka wacana impor beras. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menerangkan, jumlah stok yang dikuasasi Bulog saat ini sebanyak 625 ribu ton beras di dalam negeri dan juga Bulog sudah berkerja sama dengan mancanegara dengan menyimpan stok sebanyak 500 ribu ton beras komersial yang berada di luar negeri.

“Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Intinya untuk stok beras tidak ada masalah,” terang Buwas melalui keterangan tertulis pada Jumat, (18/11/2022).

Sehingga, lanjut dia, total cadangan beras pemerintah atau CBP saat ini sudah hampir 1, 2 juta ton. Karena sebanyak 500 ribu ton beras di luar negeri itu merupakan hasil kerjas sama Bulog dan mitra mancanegara. Tetapi, dia tidak menjelaskan perihal proses importasi maupun mitra mana yang berkerja sama dengan Bulog tersebut.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS