PARBOABOA, Jakarta - Raksasa e-commerce Shopee dikonfirmasi akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal, kepada karyawan di sejumlah negara.
Menurut keterangan dari CEO Shopee Chris Feng, pemangkasan akan dilakukan kepada karyawan dari tim ShopeeFood dan ShopeePay di wilayah Asia Tenggara, Meksiko, Argentina, Spanyol, dan Chili.
PHK massal ini dilakukan karena perusahaan melakukan penyesuaian dan pengoptimalan operasional perusahaan akibat ketidakpastian ekonomi saat ini.
"Mengingat ketidakpastian yang meningkat dalam ekonomi yang lebih luas, kami percaya adalah bijaksana untuk membuat penyesuaian yang sulit tetapi penting untuk meningkatkan efisiensi operasional kami dan memfokuskan sumber daya kami," ucap Feng, dikutip dari straitstimes, Rabu (15/6).
Namun karyawan Shopee di Indonesia tak perlu khawatir, karena penyesuaian bisnis ini tidak akan melibatkan cabang perusahaan di Indonesia.
Hal ini diungkap Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja. Menurutnya, Shopee Indonesia menunjukkan performa yang baik dan menjadi pasar prioritas.
"Shopee Indonesia terus menunjukkan performa yang baik. Indonesia tetap menjadi pasar prioritas tempat kami terus mengembangkan bisnis untuk membantu lebih banyak UMKM dan pengguna di Indonesia merasakan manfaat pertumbuhan ekonomi digital," kata Handhika, Rabu (15/6/2022).
Alih-alih PHK, Handhika berkata bahwa pihaknya terus mengoptimalkan perekrutan karyawan di Tanah Air untuk pengembangan bisnis. Perekrutan karyawan ini dilakuka melalui Sea Labs Indonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2022 lalu.
"Kami juga terus merekrut talenta-talenta terbaik untuk mengembangkan tim kami," imbuh Handhika.
Handika memaparkan, di Indonesia, Shopee telah mempekerjakan lebih dari 20 ribu karyawan di berbagai lini bisnis, dimana 50% diantaranya bergabung sejak dimulainya pandemi Covid-19. Selain itu perusahaan juga terus meningkatkan kerja sama dengan UMKM lokal demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Misi Shopee di Indonesia tetap sama, yakni mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi mereka yang belum terlayani dengan baik melalui teknologi dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak," jelas Handhika.