PARBOABOA, Medan - PT Bank Sumut gagal melantai di bursa saham pada akhir 2022 karena dokumen yang dilampirkan tidak lengkap.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional (KR) 5 Sumbagut, Anton mengatakan, akan ada 15 perusahaan asal Sumut yang akan menggelar penawaran saham publik atau initial public offering (IPO) atau melantai di bursa saham yang dikelalo PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di tahun 2023.
"Untuk Bank Sumut dijadwalkan akhir Desember 2022 ini IPO, tapi gagal," ucapnya, Jumat (16/12/2022).
Terpisah, Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, M Pintor Nasution membenarkan kabar IPO Bank Sumut yang tertunda di akhir tahun ini.
"Memang seharusnya Bank Sumut yang terakhir listing di tahun 2022 ini. Namun, masih ada beberapa dokumen yang harus dilengkapi," jelasnya.
Menurut Pintor, masalah dokumen yang belum lengkap itu menjadi penyebab proses listing tertunda. Apalagi, ada rileksasi yang diberikan oleh OJK sehingga Bank Sumut memanfaatkan rileksasi selama satu bulan dan berusaha untuk bisa listing di Januari 2023.
"Mohon doanya agar tahun depan benar-benar bisa listing di Januari 2023. Sebab, jika jadwal IPO mundur lagi maka Bank Sumut terpaksa menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) lagi dan kembali harus menjalani proses audit laporan keuangan ulang," sebutnya.
Pintor menambahkan, mengenai 15 perusahaan lain di Sumut yang juga akan melantai di bursa saham, perusahaan tersebut butuh waktu di tingkat internal.
"Jadi, 15 calon emiten, saya akan terus dampingi sampai mereka bener-bener siap listing. Akan tetapi dari segi internalnya juga mereka harus penuhi dan lengkapi," pungkas Pintor.