PARBOABOA, Jakarta - Sistem pembayaran tol menggunakan kartu tol akan segera dihentikan penggunaannya. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan menerapkan sistem transaksi nontunai nirsentuh atau layanan menggunakan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) secara penuh pada tahun 2024 mendatang.
Pembayaran tanpa kartu ini diharapkan akan mengurangi kemacetan saat kepadatan arus lalu lintas, karena para pengguna tol tidak perlu lagi berhenti dan mengantri di depan gerbang tol untuk pembayaran tarif.
Pembayaran dengan sistem MLFF ini akan dilakukan dengan bantuan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) dan aplikasi yang dapat di instal di smartphone.
Sistem ini akan bekerja dengan bantuan GPS untuk menentukan lokasi kendaraan yang dideterminasi oleh satelit. Setelah lokasi terdeteksi, proses map-matching akan berjalan di central system. Saat kendaraan keluar tol dan proses map-matching berakhir, sistem akan melakukan kalkulasi tarif. Setelahnya, saldo uang elektronik pangguna akan dipotong secara otomatis.
Sistem MLFF ini sudah digunakan di sejumlah negara di Eropa Timur, termasuk di Hongaria. Namun, pihak BPJT masih akan melakukan uji coba teknis penggunaan sistem ini di beberapa ruas jalan tol di Indonesia mulai akhir tahun, sekaligus melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan tol.
Uji coba ini akan dilakukan oleh PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol.
"Secara timeline kita mengharapkan akan memulai proses uji coba MLFF pada tahun ini. Harapan kita kalau tidak ada kendala teknis, sesuai kesepakatan akan dilakukan upaya implementasi secara bertahap yang tergantung pada hasil uji coba yang akan dilaksanakan oleh RITS sebagai Badan Usaha Pelaksana Sistem Transaksi Tol," kata Kepala BPJT Danang Parikesit dikutip dari Antara, Sabtu (21/5/2022).
Danang mengatakan saat uji coba dilakukan, beberapa gardu tol masih akan berlaku. Namun Danang belum membeberkan ruas tol yang akan digunakan untuk proses uji coba ini.