Waspada Masalah Penglihatan Anak, Periksakan Mata sejak Usia 3,5 Tahun

Para ahli sebenarnya menyarankan agar anak-anak melakukan tes mata pertama mereka pada usia 3,5 tahun. (Foto: Freepik)

PARBOABOA, Jakarta - Masih berusia muda bukan berarti bebas dari masalah penglihatan. 

Saat ini faktanya, banyak anak-anak bahkan berumur kurang dari lima tahun sudah harus dibantu dengan kacamata agar mendapatkan penglihatan yang lebih baik. 

Berdasarkan survei kepada 1.000 orang tua yang dilakukan oleh Specsavers, perusahaan optik multinasional Inggris, yang beroperasi hingga Irlandia, Australasia, Kanada, dan negara-negara Nordik, satu dari lima anak (21 persen) hingga usia 15 tahun belum pernah mengunjungi dokter mata. 

Artinya, hingga usia 15 tahun, orang tua tak memeriksakan mata anak-anak mereka, apalahi bila tak mendapati adanya gejala serius. 

Padahal, para ahli sebenarnya menyarankan agar anak-anak melakukan tes mata pertama mereka pada usia 3,5 tahun. 

Faktanya, rata-rata orang tua pertama kali membawa anaknya ke dokter mata saat berusia enam tahun.

Dari hasil survei diketahui, satu dari tiga orang tua mengaku memprioritaskan janji kesehatan lain untuk anak-anak mereka yakni dengan dokter umum sebanyak 66 persen, dokter gigi 52 persen, dan vaksinasi 49 persen.

Selain hal tersebut, ada juga sejumlah temuan yang didapat dalam survei ini. 

Salah satunya, lebih dari sepertiga orang tua khawatir anak-anak mereka berupaya menyembunyikan penglihatan yang buruk.

Temuan lain yakni hampir separuh atau sekitar 48 persen orang tua yang memiliki buah hati berusia 6-15 tahun, mendapati anak mereka duduk terlalu dekat dengan televisi. 

Sementara 42 persen sisanya mengatakan anak mereka sering mengeluh sakit kepala.

Namun, 39 persen orang tua mengakui telah mengabaikan keluhan-keluhan anak terkait penglihatan mereka. 

Bahkan 40 persen orang tua mengaku tidak pernah terpikirkan jika anak mereka mungkin memerlukan kacamata.

Selain itu, sebanyak 35 persen orang tua khawatir anak-anak mereka berusaha menutupi penglihatan buruknya. 

Yang paling banyak, 97 persen orang tua berharap mereka dapat mendeteksi tanda-tanda penglihatan buruk pada anak tersebut lebih awal.

Direktur Layanan Klinis di perusahaan perawatan mata tersebut, Giles Edmonds mengatakan, banyak orang tua berasumsi, karena anak mereka tidak menunjukkan tanda tanda masalah penglihatan, maka mata mereka tidak perlu menjalani tes.

Padahal, tes pada mata tak hanya berbicara tentang penglihatan tapi juga dapat mendeteksi kondis kesehatan lain yang terkait. 

Menurutnya, memastikan anak melakukan pemeriksaan mata secara teratur sejak usia dini sangatlah penting. 

Tentu saja hal ini dipicu oleh beberapa alasan, di antaranya, lebih dari 80 persen kemampuan belajar, kognitif, dan sosial manusia difasilitasi melalui penglihatan. 

Aspek ini sangat penting bagi perkembangan anak secara keseluruhan karena penglihatan yang buruk dapat menyebabkan masalah pembelajaran dan perilaku. 

Selain itu, kondisi seperti juling dan ambliopia atau mata malas dapat diobati dengan lebih efektif jika diketahui lebih awal. 

Masalah Mata yang Kerap Menimpa Anak

Dilansir dari Daily Star, Edmonds menyebut sejumlah tanda-tanda penglihatan anak mengalami masalah, di antaranya"

Mengucek Mata 

Mengucek mata merupakan tanda mata lelah pada usia berapa pun. 

Jika anak mengucek mata sambil memusatkan perhatian pada objek, hal ini mungkin mengindikasikan ada masalah penglihatan.

Malas Membaca

Jika anak terlambat memiliki kemampuan membaca, bisa menjadi tanda adanya masalah penglihatan. 

Selain itu, mengulangi baris yang sama saat membaca atau menggunakan jari untuk mengarahkan mata juga dapat dikatakan sebagai tanda adanya masalah pada organ vitalnya tersebut. 

Sering Sakit Kepala saat Membaca

Jika anak mengeluh sakit kepala saat membaca, bisa jadi itu merupakan tanda masalah penglihatan. 

Sakit ini terjadi ketika melihat objek atau layar dalam jarak dekat atau mengernyitkan mata saat melihat. Hal itu memicu otot di dalam dan sekitar mata akan bekerja lebih keras untuk fokus. 

Bila hal ini berlangsung lama, otot-otot ini bisa terasa sakit dan lelah sehingga memicu sakit kepala.

Memiringkan Kepala 

Jika anak memiringkan kepala saat membaca, hal itu merupakan indikasi adanya masalah pada penglihatannya. 

Melihat Sesuatu dengan Sangat Dekat atau Jauh

Bila anak memiliki kebiasaan duduk terlalu dekat dengan televisi, ini bisa menjadi tanda ia kesulitan melihat detailnya.

Sering Menutup Sebelah Mata 

Jika si kecil sering terlihat menutup salah satu matanya saat menyelesaikan tugas, mereka mungkin melakukan hal ini demi mendapatkan mata yang lebih kuat. 

Hal ini dapat menunjukkan adanya masalah penglihatan yang belum terkoreksi.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS