PARBOABOA, Papua - Aksi bengis dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membantai 8 orang karyawan PT Palapa Timur Telematika (PT PTT) hingga meninggal dunia, menjadi duka yang tidak akan terlupakan bagi masyarakat, keluarga, terlebih lagi untuk Nelson Sarira, satu-satunya karyawan PT PTT yang berhasil selamat dari aksi pembantaian ini.
Nelson Sarira berhasil selamat setelah dia melompat ke jurang, saat kelompok separatis tersebut melakukan penyerangan pada Rabu (2/3). Lokasi penyerangan yang berada di Kamp Tower B3, Beoga, Kabupaten Puncak Papua yang letaknya dipedalaman, membuat Nelson kesulitan untuk langsung meminta tolong kepada pihak manapun.
Sehingga, Nelson hanya bisa melambai-lambaikan tangannya ke arah kamera CCTV di lokasi tower dan berharap agar ada yang melihat dirinya yang sedang meminta tolong. Beruntung pada Kamis (3/3), rekaman Nelson di lokasi kejadian termonitor petugas perusahaan di Jakarta.
Proses evakuasi Nelson berhasil dilakukan pada Sabtu (5/3) menggunakan satu unit helikopter Tim Operasi Damai Cartenz 20222022. Nelson yang dalam keadaan trauma dibawa ke Mimika dan menjalani perawatan medis.
Sementara itu jenazah karyawan PT PTT tidak dievakuasi di hari yang bersamaan dengan penyelamatan Nelson. Rencana untuk evakuasi yang akan dilaksanakan pada Minggu (6/3) harus dibatalkan karena cuaca buruk di lokasi.
Barulah pada hari ini, Senin (7/3), keseluruhan korban akhirnya dapat dievakuasi dari lokasi, dengan menggunakan 3 unit helikopter dikerahkan ke lokasi. Keseluruhan proses pengangkatan jenazah dilakukan dengan pengawasan dari TNI.
Proses evakuasi berlangsung dengan cepat, keseluruhan jenazah korban langsung diterbangkan ke Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Di Sugapa, 8 kantong jenazah kemudian dinaikkan ke pesawat perintis Rimbun Air dan diterbangkan ke Bandara Mozes Kilangin, Timika. Jenazah kemudian dibawa ke RSUD setempat untuk proses identifikasi dan pemulasaran. Setelahnya enazah para korban akan dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Belakangan diketahui jika salah satu korban merupakan anak kepala suku di Distrik Ilaga yang saat itu bertugas sebagai pemandu lokasi bernama Bebi Tabuni. Adapun identitas 7 korban lainnya yaitu Bona Simanulang, Bili Gadi Balien, Renal Tagase, Jamaludin, Eko Satiansyah, Syahril Nurdiansyah, dan Ibo.
Para korban yang meninggal dalam insiden ini menambah panjang daftar korban yang meregang nyawa akibat kekejaman KKB di Papua. Semoga perdamaian di Tanah Papua dapat segera terwujud, agar korban-korban lainnya tidak berjatuhan.