Pengamat: Harkitnas Jadi Momentum Gali Potensi Ekonomi Lokal, Utamanya Simalungun

Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Simalungun di Sumatra Utara, Darwin Damanik menilai, Hari Kebangkitan Nasional bisa dimaknai sebagai momentum menggali potensi ekonomi lokal, khususnya Kabupaten Simalungun. (Foto: PARBOABOA/Patrick)

PARBOABOA, Simalungun - Pengamat Ekonomi Universitas Negeri Simalungun di Sumatra Utara, Darwin Damanik menilai, Hari Kebangkitan Nasional bisa dimaknai sebagai momentum menggali potensi ekonomi lokal dan mengembangkan sektor-sektor yang berbasis keunggulan komparatif di masing-masing daerah, termasuk di Kabupaten Simalungun.

"Salah satunya lewat pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, akses ke pembiayaan usaha, dan dukungan bagi wirausaha lokal. Hal seperti itu juga menjadi langkah penting mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," katanya.

Darwin menilai, momentum Hari Kebangkitan Nasional juga bisa mendorong daerah-daerah seperti Simalungun meningkatkan lagi pertumbuhan ekonomi, termasuk menggali pertumbuhan lain di sektor pariwisata, pertanian, manufaktur atau industri kreatif.

Ia mencontohkan acara-acara promosi yang tujuannya memperkuat kerjasama dengan swasta, dan menciptakan iklim bisnis yang kondusif untuk menarik investasi di Simalungun. Termasuk merangkul UMKM.

Dengan begitu, lanjut Darwin, pertumbuhan ekonomi di daerah, utamanya Simalungun akan membaik. Apalagi di 2022, pertumbuhan ekonomi Simalungun masih di bawah nasional yaitu 4,68 persen.

"Hal ini menjadi perhatian dari pemkab untuk evaluasi capaian ekonomi," kata Darwin.

Pelaku UMKM Ingin Bantuan Modal, Sarana dan Prasarana

Sejalan dengan keinginan pemerintah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di momentum Hari Kebangkitan Nasional, salah seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Simalungun, Wahyu berharap pemerintah tidak hanya memberikan bantuan berupa pelatihan dan pemasaran produk saja.

Wahyu yang juga pelaku industri minuman Shanaya Tea ini ingin agar Pemerintah Kabupaten Simalungun turut memberikan bantuan moda, sarana dan prasarana pendukungnya. Hal tersebut, ungkap Wahyu, agar industri makanan dan minuman di Simalungun bisa berjalan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten itu.

"Sejauh ini pemerintah peduli terhadap pergerakan dan perkembangan UMKM di Simalungun dan Kota Pematang Siantar. Kita diikutsertakan dalam kegiatan pelatihan bisnis, dibantu untuk pemasaran secara offline dan online. Tapi sejauh ini belum pernah menerima bantuan fisik maupun materi, padahal kita dituntut untuk berinovasi pada usaha yang kita geluti," ungkapnya.

Editor: Kurnia Ismain
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS