Akselerasi Peningkatan Mutu, Kemenag akan Latih Ribuan Calon Pengawas Madrasah

Kepala Balitbang Diklat Kemenag Suyitno. (Foto: dok. Kemenag.go.id)

PARBOABOA, Jakarta - Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan Agama dan Keagaman akan menggelar pelatihan calon pengawas madrasah dengan peserta sebanyak 3.349 ribu orang dari total kebutuhan 12 ribu pengawas.

"Jumlah madrasah di Indonesia saat ini melampaui angka 53.000. Padahal jumlah pengawas baru 3.349 orang. Masih tak sebanding rasio pengawas dengan jumlah madrasah yang dibina. Kekurangan sekitar 7.000 pengawas," jelas Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama, Suyitno di Jakarta, Minggu (23/10/2022) lalu.

Ia menjelaskan, pelatihan madrasah ini bertujuan untuk mendorong serta mengakselerasi peningkatan mutu madrasah.

"Madrasah saat ini pada level yang sangat dinamis. Berbagai kemajuan dicapai. Prestasi madrasah juga membanggakan. Mutu pembelajaran secara akademis tak kalah dengan sekolah. Jadi harus diimbangi dengan pelatihan calon pengawas yang baik," tukasnya.

Sementara Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan, Mastuki mengatakan bahwa pelatihan diperuntukkan bagi 1.407 calon pengawas madrasah.

Sebanyak 1.000 kuota, berasal dari kolaborasi Pusdiklat dengan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah melalui proyek Madrasah Education Quality Reform (MEQR). Sisanya, kuota peserta disediakan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur, serta paguyuban Pokjawas.

Matsuki memaparkan, nantinya pelatihan ini akan dilaksanakan secara hybrid dan blended learning, dalam waktu tidak kurang dari 2 bulan atau 28 hari kerja, yakni setara dengan 171 jam pelajaran.

"Pada tahap awal, peserta akan ikut on the job training (OJT I) didampingi pengawas yang berpengalaman sebagai mentor. Setelah itu, masuk in service training (IST-1) melalui pembekalan materi yang bersifat praktis, keterampilan atau skills, dan penguatan sikap sebagai pengawas," papar Mastuki.

Lebih lanjut, Matsuki mengatakan Praktik kepengawasan akan dilakukan langsung ke madrasah binaan yang merupakan tugas berikutnya (OJT II).

"Praktik kepengawasan dilakukan langsung ke madrasah binaan merupakan tugas berikutnya (OJT II). Mentor akan mendampingi mereka lagi. Baru setelah itu, tahap terakhir peserta membuat laporan praktik, presentasi di hadapan penguji, dan penilaian hasil pelatihan," tandasnya.

Sebagai informasi, pelatihan calon pengawas ini akan berlangsung hingga akhir tahun yang terbagi dalam 15 angkatan. Acara akan digelar di Balai Diklat Keagamaan (BDK) yang tersebar di seluruh Indonesia.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS