Sri Mulyani : Korupsi Penyebab Utama Perekonomian Memburuk

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berbicara di puncak Hari Anti Korupsi Sedunia Kementerian Keuangan Tahun 2022. (Foto: Tangkapan Layar YouTube Kemenkeu RI)

PARBOABOA, Jakarta - Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani menyebut korupsi ancaman terbesar bagi negara berkembang, miskin dan maju karena penyebab utama perekonomian memburuk akibat kesenjangan. 

Sri Mulyani mematahkan anggapan jika negara sudah maju, maka tidak ada korupsi, karena menurutnya korupsi adalah takdir yang akan terus menerus menyertai sikap, tingkah laku, dan godaan setiap orang.

“Ini bukan hanya di Indonesia, dunia juga mendeklarasikan bahwa korupsi merupakan salah satu ancaman yang terbesar di dalam upaya dunia menciptakan perdamaian, kesejahteraan dan keadilan,” katanya di acara puncak Hari Anti Korupsi Sedunia Kementerian Keuangan Tahun 2022 yang disiarkan di YouTube Kemenkeu RI, Rabu (13/12/2022).

Menteri Keuangan Indonesia ini menilai, korupsi menyebabkan kesenjangan luar biasa di masyarakat. Di mana ada sekelompok orang super kaya, yang biasanya menguasai bidang politik, ekonomi, dan menetapkan berbagai hal dari sisi sosial. Di baliknya ada mayoritas masyarakat yang menghadapi kemiskinan.

Kata Sri Mulyani, suatu negara perlu membangun institusi basis tata kelola yang baik dan memiliki check and balance, agar dapat memproteksi penyelewengan dan korupsi.

“Dengan sengaja menciptakan kontrol, check and balance, karena absolute power corrupt absolutely,” ucapnya.

Terlebih, kata dia, semakin tinggi jabatan, kewajibannya semakin besar untuk menjaga agar kewenangan bisa terus dijaga, dikelola dan dicek. Jika tidak, manusia apapun latar pendidikannya, suku, agama dan ras mudah terpleset saat dia tidak diawasi.

Di lingkungan Kementrian Keuangan sendiri, jelas Sri Mulyani, sudah ada 414 unit kerja yang mendapatkan predikat wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM). 

Sementara itu, 212 unit kerja lainnya belum mendapatkan predikat zona integritas dari Kementerian Pendayagunaan Aparat dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).

Dia mengingatkan bagi unit kerja yang sudah punya predikat wilayah bebas korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih melayani (WBBM) agar bisa merealisasikan status tersebut dalam pekerjaannya sehari- hari. 

Sri Mulyani bilang dirinya akan sangat kesal bila ternyata masih ada karyawan yang korupsi di wilayah WBK dan WBBM.

“Saya merasa terluka kalau ada yang WBK, WBBM terus ditangkap gara-gara korupsi,” ucapnya.

Menurutnya, godaan-godaan korupsi akan selalu hadir dan mendekati para pegawainya. Dia mengumpamakan setan dan tuyul yang mencoba membolak-balikkan hati. 

Oleh karena itu, katanya, setiap orang harus berupaya menjaga integritas pribadi. Sehingga saat tergoda melakukan korupsi, tahu kapan harus menuju ke arah yang benar.

“Sesungguhnya manusia itu selalu dibolak-balikkan hatinya dan kita selalu doa tunjukkan jalan yang benar dan berilah kemampuan kita untuk memiliki kekuatan dalam menjalankan yang benar tersebut,” ucapnya seraya bercanda dengan mengatakan hal tersebut seharusnya diucapkan oleh ustad, bukan diucapkan oleh Menteri Keuangan.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS