PARBOABOA, Jakarta - Partai NasDem yakin jika Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) tidak akan melarikan diri.
Oleh karenanya, NasDem mempersilahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Syahrul Yasin Limpo.
Keyakinan ini disampaikan oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Nasdem Dedy Ramanta di Jakarta pada Jumat, 16 Juni 2023.
Dedy menjelaskan bahwa SYL tidak menghindar dari pemeriksaan, tetapi hanya meminta waktu untuk menunda karena terhalang oleh kegiatan kenegaraan, yakni menghadiri G20 di India.
Dia mengatakan, ketika tata pelaksana pemerintah melakukan suatu hal yang diduga atau dianggap bertentangan dengan hukum, maka sudah seharusnya dilakukan penyelidikan sebagaimana yang telah menjadi komitmen Partai NasDem.
Dedy optimis terkait kinerja Syahrul Yasin Limpo di pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Di mana, ia menilai bahwa SYL bersih dan memiliki reputasi yang baik.
Wasekjen DPP Partai NasDem berharap, tidak ada masalah serius dari pemanggilan Syahrul Yasin Limpo oleh KPK ini.
Di samping itu, menurutnya, isu yang masih sebatas dugaan yang melibatkan kader partai itu tak serta merta membuat NasDem melakukan segala macam hal.
Pasalnya, sambung Dedy, saat ini Partai NasDem tengah fokus dalam mempersiapkan mesin politik guna menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Jadwal Ulang Pemeriksaan
Diketahui, KPK telah meminta keterangan dari SYL terkait dugaan tindak pidana korupsi di Kementerian Pertanian pada Jumat, 16 Juni 2023 pukul 09.30 WIB di Gedung Merah Putih, KPK.
Namun, SYL meminta pemeriksaan dirinya diundur pada Selasa, 27 Juni 2023. KPK menolak, dan kembali menjadwalkan pemeriksaan pada Senin, 19 Juni 2023.
Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri berharap SYL dapat memenuhi pemanggilan ini pada hari Senin mendatang.
Sebab, lanjut dia, keterangan dari Mentan tersebut sangat dibutuhkan oleh lembaga antirasuah agar segera dapat dianalisis dan menentukan sikap dari keseluruhan proses penyelidikan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian.