Polres Tapanuli Utara Lakukan Pemulihan Trauma Bagi Warga Terdampak Gempa

Kondisi jalan yang rusak akibat adanya gempa di Tapanuli Utara (Foto: ANTARA FOTO/HUMAS POLRES TAPUT)

PARBOABOA, Medan -  Kepolisian Resor Tapanuli Utara bersama Polda Sumatera Utara saat ini tengah melakukan proses pemulihan trauma bagi warga yang terdampak gempa di Desa Huta Tinggi, Kecamatan Parmonangan.

Kapolres Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi dalam keterangan tertulis mengatakan bahwa 70 warga setempat terdiri atas 30 dewasa dan 40 anak-anak mengikuti pemulihan trauma dengan tingkat menengah dan tinggi.

Ia menyebut kegiatan itu dilakukan pada Senin (3/10/2022), sejak pukul 09.00 WIB dengan hadirnya Ipda dr Deasy Handayani Purba (personel Polres Tapanuli Utara), Jhon Hower Alfredo Sembiring (TKK Sodokkes Polres Tapanuli Utara), Ipda Halim Perdana Kusuma, Brigadir Syukri Santoso, dan Bripda Rizky Ananda.

"Kegiatan diawali dengan melakukan koordinasi dengan pihak posko dan kepala Desa Huta Tinggi menyambangi ke rumah warga yang terdampak bencana aktif (gempa, red.) sekaligus melaksanakan 'trauma healing' (penyembuhan trauma) kepada warga setempat," ucapnya.

Ia juga mengatakan petugas akan memberikan pertolongan pertama kepada warga yang mengakami trauma, menguatkan kondisi psikologis warga yang terdampak bencana alam agar tetap kuat menghadapi musibah ini, dan mengajak anak-anak bermain sekaligus melaksanakan penyembuhan trauma sehingga mereka bisa kembali ceria seperti semula.

Ia menyebut, hingga kini sebagian masyarakat masih mengalami trauma ketika hendak memasuki rumah. Hal tersebut juga dirasakan anak-anak setemppat.

"Tim kesehatan memberikan pemeriksaan kesehatan terhadap masyarakat yang mempunyai keluhan kesehatan akibat gempa bumi," katanya.

Dengan adanya kegiatan ini, salah seorang warga Hutatinggi, A Manalu menyampaikan terima kasih kepada Polda Sumut dan Polres Tapanuli Utara yang memberikan bantuan penyembuhan trauma kepada warga setempat akibat gempa bumi tersebut.

Ia mengatakan, sejak adanya gempa yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022), dengan magnitudo 6,0 masyarakat, khususnya anak-anak sempat mengalami trauma.

"Dengan dilaksanakannya kegiatan 'trauma healing', tekanan psikis yang sempat kami rasakan bisa pulih kembali, dan anak-anak kami juga sudah bisa beraktivitas normal dan mengikuti proses belajar di sekolah," katanya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS